top of page

Anak Kurang Tidur Kok Malah Makin Aktif?

Ayah dan bunda mungkin pernah merasa binggung dan bertanya-tanya saat anak yang terlalu aktif disiang hari padahal tidurnya selalu larut malam dan sering terbanggun. Energi anak yang berlebihan tadi bisa jadi pertanda bahwa anak-anak kita mengalami kurang tidur yang berkelanjutan. Kurang tidur yang berkelanjutan pada anak-anak bukan memeberikan efek ngantuk di siang hari tapi sebaliknya cendrung membuat anak kelebihan energi, tidak fokus, mudah lupa, atau mudah terdistraksi. Gejala-gejala tadi mirip dengan anak hiperaktif atau ADHD (gangguan atensi) dan itu adalah akibat dari kurang tidur yang berkelanjutan pada anak-anak kita ayah dan bunda

.

Apa sih tanda kurang tidur pada anak-anak?

Kurang tidur pada anak-anak umumnya disebabkan karena kecemasan atau suasana tidur yang kurang nyaman. Pertanda kurang tidur pada anak-anak [1]biasanya:

1. Kesulitan tidur

2. Sering terbangun malam hari

3. Kesulitan bangun di padi hari

4. Bangun dengan menangis atau berteriak karena mimpi buruk

5. Suara napas terhenti ketika tidur

6. Suara aneh saat anak tidur seperti gemeretak gigi

7. Mudah marah


Tidur yang baik untuk anak jumlahnya lebih dari 7 – 8 jam, dan anak tertidur lelap tanpa ada terbangun di tengah malam. Efek kurang tidur yang berkelanjutan ini mirip sekali dengan anak hiperaktif atau ADHD.

Pertanda anak hiperaktif atau ADHD

Anak kurang tidur berkelanjutan akan menujukan gejala-gejala sebagaimana anak hiperkatif dan ADHD, seperti:

1. Kesulitan fokus pada satu kegiatan terlebih jika membosankan atau kurang menantang

2. Kesulitan mendengarkan dan mengikuti perintah

3. Sulit duduk di kelas

4. Energi berlebih

5. Mudah terdistrakasi saat melakukan sesuatu

6. Mudah lupa dan menghilangkan benda

7. Tidak sabar dan impulsif


Anak-anak memang memiliki kecendrungan gejala sebagaimana di atas, tapi ayah dan bunda bisa perhatikan dari intensitas atau seberapa sering hal tersebut terjadi pada anak-anak kita, apakah jauh lebih sering dari anak seumurnya.


Apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas tidur anak?

Ayah dan bunda bisa memulai dari menujukan kebiasaan tidur yang baik dan dipatuhi oleh seluruh anggota keluarga di rumah. Hal-hal lain yang bisa dilakukan adalah menjaga kebersihan dan kebiasaan tidur yang baik, seperti:

1. Cuci tangan dan kaki serta sikat gigi

2. Matikan lampu atau gunakan lampu tidur

3. Buat rutinitas tetap seperti ganti baju tidur atau mandi sebelum tidur

4. 30 menit sebelum tidur biasakan menenangkan diri dengan membaca buku, mendengarkan lagu, atau olahraga ringan

5. 1 jam sebelum tidur jauhkan diri dari gadget.

6. Konsisten terhadap jam bangun tidur pada hari sekolah maupun hari libur

7. Utamakan tidur daripada menyelesaikan tugas sekolah, atau pekerjaan

8. Jangan terlalu lama tidur siang yang tujuannya menggantikan waktu tidur


Penelitian menujukan efek buruk kurang tidur berkelanjutan bisa berkurang bahkan hilang setelah masalah tidur ini diatasi. Yuk ayah dan bunda kita perhatikan kuantitas dan kualitas tidur anak kita! Dan gunakan alat priksa diri dan alat bantu tidur yang diawasi oleh dokter ahli jika diperluakan dan ciptakan Smart Lifestyle Choice!!


---

Referensi


K. Martinelli, “ADHD and Sleep Disorders: Are Kids Getting Misdiagnosed?,” Child Mind Institute, 2021. https://childmind.org/article/adhd-sleep-disorders-misdiagnosed/ (accessed Aug. 24, 2022).


E. J. Paavonen et al., “Short sleep duration and behavioral symptoms of attention-deficit/ hyperactivity disorder in healthy 7- to 8-year-old children,” Pediatrics, vol. 123, no. 5, pp. 857–864, 2009, doi: 10.1542/peds.2008-2164.


V. Thakkar, “How Sleep Deprivation Looks a Lot Like ADHD,” 2015. https://www.additudemag.com/symptoms-of-insomnia/ (accessed Aug. 24, 2022).

E. Suni and N. Vyas, “Sleep Hygiene,” 2022. https://www.sleepfoundation.org/sleep-hygiene (accessed Aug. 11, 2022).

Opmerkingen


bottom of page